kritikarsitektur
Kritik
Arsitektur
Kritik arsitektur merupakan tanggapan dari hasil
sebuah pengamatan terhadap suatu karya arsitektur. Disitu orang merekam dengan
berbagai indra kelimanya kemudian mengamati,memahami dengan penuh kesadaran dan
menyimpannya dalam memori dan untuk ditindaklanjuti dengan ucapan dalam bentuk
pernyataan,ungkapan dan penggambaran dari benda yang diamatinya.
Metode
kritik arsitektur dikelompokan menjadi :
·
Kritik Normatif
·
Kritik Penafsiran
·
Deskriptif
Jadi
summary dalam kritik arsitektur ini saya ambil salah satu metode kritik
arsitektur yaitu kritik normatif.
JENIS
- JENIS METODA KRITIK NORMATIF :
kritik
normatif perlu dibedakan dalam metode sebagai berikut :
1.
Metoda Doktrin
satu norma yang
bersifat general, pernyataan prinsip yang tak terukur
·
Doktrin sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
desain arsitektur yang berangkat dari keterpesonaan dalam sejarah arsitektur.
·
Sejarah arsitektur dapat meliputi : Nilai estetika,
etika, ideologi dan seluruh aspek budaya yang melekat dalam pandangan
masyarakat.
·
Doktrin bersifat tunggal dalam titik pandangnya dan
biasanya mengacu pada satu ‘ISME’ yang dianggap paling baik.
2.
Metoda Sistematik
suatu norma penyusunan
elemen - elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan
· Menggantungkan pada hanya satu
prinsip akan mudah diserang sebagai : menyederhanakan (simplistic), tidak
mencukupi (inadequate) atau kadaluarsa (out of dated )
· Alternatifnya adalah bahwa ada
jalinan prinsip dan faktor yang dapat dibangun sebagai satu system untuk dapat
menegaskan rona bangunan dan kota.
Kritik sistematik
dikembangkan dari satu analisis :
· Bahwa Problem arsitek adalah
membangun sistem dalam kategori-kategori formal yang tidak memungkinkan kita
untuk melukiskannya dan membandingkannya dalam struktur yang formal. Ketika
kita mengatakan bahwa analisis formal mengandung indikasi elements and
relations.
·
Elements (bagian bentuk arsitektur ), bermakna bahwa kita harus
memperlakukan objek sebagai dimensi kesebandingan.
Melahirkan
konsep :
Ø Mass (massa), Bentuk wujud tiga dimensi yang terpisah dari
lingkungan
Ø Space (ruang), Volume batas-batas
permukaan di sekeliling massa
Ø Surface (permukaan), batas massa
dan ruang
Ø Relations , bahwa kita menterjemahkan
saling keterhubungan ini diantara dimensi-dimensi
Ø Capacity of the structure,
kelayakan untuk mendukung tugas bangunan
Ø Valuable, nilai yang dikandung
yang mengantarkan kepada rasa manusia untuk mengalami ruang.
3.
Metoda Tipikal
suatu norma yang
didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik
· Studi tipe bangunan saat ini
telah menjadi pusat perhatian para sejarawan arsitektur. Hal ini dapat dipahami
karena desain akan menjadi lebih mudah dengan mendasarkannya pada type yang
telah standard, bukan pada innovative originals (keaslian inovasi).
· Studi tipe bangunan lebih
didasarkan pada kualitas, utilitas dan ekonomi dalam lingkungan yang telah
terstandarisasi dan kesemuanya dapat
terangkum dalam satu typologi
· Metode Tipikal, yaitu suatu
pendekatan yang mempunyai uraian urutan secara tersusun. Contoh. Bangunan
sekolah, tipe yang ada ialah seperti ruang kelas, ruang guru,ruang kepala
sekolah, ruang kesenian, lab,
perpustakaan, kantin, gudang, toilet.
4.
Metoda Terukur
sekumpulan dugaan yang
mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif
· Stabilitas Struktur
Ø Daya tahan terhadap beban
struktur
Ø Daya tahan terhadap benturan
Ø Daya dukung terhadap beban yang
melekat terhadap bahan
Ø Ketepatan instalasi elemen-elemen
yang di luar sistem
Ø Ketahanan Permukaan Secara Fisik
Ø Ketahanan permukaan
Ø Daya tahan terhadap gores dan
coretan
Ø Daya serap dan penyempurnaan air
· Kepuasan Penampilan dan
Pemeliharaan
Ø Kebersihan dan ketahanan terhadap
noda
Ø Timbunan debu
Ø Bangunan tidak saja bertujuan
untuk menghasilkan lingkungan yang dapat berfungsi dengan baik tetapi juga
lebih kepada dampak bangunan terhadap individu dan Kognisi mental yang diterima
oleh setiap orang terhadap kualitas bentuk fisik bangunan. Behaviour Follow
Form
Contoh
kritik arsitektur menggunakan metode doktrin
Doktrin sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan desain arsitektur yang berangkat dari keterpesonaan dalam
sejarah arsitektur.
Bahwa Sejarah arsitektur dapat meliputi : Nilai
estetika, etika, ideologi dan seluruh aspek budaya yang melekat dalam pandangan
masyarakat.
MUSEUM
PURNA BHAKTI PERTIWI – TMII
Sumber:https://upload.wikimedia.org/wikipedia/
/1200px Purna_Bhakti_Pertiwi_Museum_Facade.jpg
Deskripsi
Bangunan
Nama
: Museum Purna Bhakti Pertiwi
Lokasi
: Jalan Taman Mini 1 – Jakarta Timur
Arsitek
:Ir. Franky du Ville, IAI
Tahun
Pembangunan : 1987 – 1992
Peresmian
: Oleh Hm Soeharto pada tanggal 26 agustus 1993
Konsep
Bangunan : Bertumpu pada khasanah budaya Jawa merupakan representasi dari Pak
Harto sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ucapan
terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberi dukungan
kepada Pak Harto selama pengabdianya pada bangsa Indonesia.
Sejarah
Berawal dari
tahun 1984 Ibu Tien Soeharto berkeinginan untuk membangun sebuah wadah yang
mampu menampung dan menyimpan serta merawat penghargaan penghargaan berbagai
macam cenderamata yang diberikan dari berbagai fihak kepada Bp. Soeharto, pada
masa beliau manjabat sebagai Presiden ke II Republik Indonesia.
Cenderamata
tersebut sebagai ungkapan tali persahabatan dari berbagai negara, maupun
cenderamata yang diberikan dari teman, kerabat ataupun rakyat biasa. Karena itu
Ibu Tien Soeharto ingin membuat suatu wadah yang berupa museum yang berfungsi
sebagai penghimpun, merawat, meneliti dan dokumentasi dari seluruh cenderamata
atau penghargaan tersebut.
Gagasan
mendirikan museum dengan konsep tumpeng tersebut disampaiikan kepada Ir. Franky
du Ville, IAI untuk menyiapkan rancang bangunnya selama 3 tahun, yang pada
akhirnya pada tanggal 26 Desember 1987 peletakan batu pertama pembangunan
Museum Purna Bhakti Pertiwi dimulai, pembangunan berlangsung selama 5 tahun
dari tahun 1987 s.d. tahun 1992. Proses selanjutnnya adalah penataan koleksi
yang berlangsung selama kurang lebih 8 (delapan) bulan, mulai dari bulan
Desember 1992 dan sampai dengan Agustus 1993.
https://jakartagreatvacation.files.wordpress.com/2015/12/photo-museum-purna-bhkati.jpg
Bangunan museum dengan bentuk tumpeng adalah sebuah
pilihannya, konsep bangunan yang bertumpu pada khasanah budaya Jawa merupakan
representasi dari Pak Harto sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah
memberi dukungan kepada Pak Harto selama pengabdianya pada bangsa Indonesia.
Pemilihan bangunan dengan konsep tumpeng juga merupakan cerminan dari Pak Harto
sebagai pribadi Jawa, dengan beberapa simbol-simbol serta pemilihan koleksi dan
tata letak yang sangat terorganisir melalui penataan ruangan pamer.
Nama : Chandra Wijaksana
NPM : 22314333
Kelas : 4TB02
Mata Kuliah : Kritik Arsitektur
Betway Casino New Jersey – Review & Bonus Code for NJ
BalasHapusNew 밀양 출장샵 Jersey betway casino can get players 오산 출장마사지 a $250 bonus. The bonus gives players one to spin 춘천 출장마사지 the game at any of the online 계룡 출장샵 casino and 문경 출장샵 win $250.50 Bonus.